Postingan

The Power of Handwriting

Tulisan tangan dapat menjadi bagian dari proyeksi kepribadian yang biasa kita kenal dalam ilmu Grafology atau Handwriting Analysis . Ketertarikan atas tulisan tangan sebagai indikator kepribadian dapat dilacak dalam sejarah. Aritoteles mengungkapkan hubungan antara tulisan tangan dan kepribadian "Seperti cara berbicara manusia yang pengucapanya berbeda-beda, begitu pula perbedaan menulis". Proses pembelajaran dalam menulis sejak kecil hingga saat ini turut andil dalam pembentukan kepribadian. Maka dari itu dengan menulis kita pun dapat menggunakannya sebagai sarana pengembangan diri serta memaksimalkan potensi yang dimiliki. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kemampuan dalam diri dengan menulis... 1. TULIS Mimpi Besar anda Banyaknya keinginan terkadang membuat anda menjadi sulit untuk Fokus. Mimpi yang anda buat terkadang berganti-ganti terkait dengan proses perjalanan hidup anda yang dinamis. Dengan menulis anda dapat menghidupkan kembali memo

Mengenal karakter anak membangun masa depan sejak usia dini

Perkembangan anak (khususnya usia dini) penting dijadikan perhatian khusus bagi orangtua dan guru. Sebab, proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang. Anak usia dini sendiri merupakan kelompok yang berada dalam proses perkembangan unik. Dikatakan unik, karena proses perkembangannya (tumbuh dan kembang) terjadi bersamaan dengan golden age (masa peka/masa keemasan). Begitu pentingnya sehingga sangat mempengaruhi apa dan bagaimana mereka di masa yang akan datang.  Berikut merupakan kata mutiara dari Dorothy Law Nolte (1945):  “Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki. Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi. Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri. Jika anak dibesarkan dengan hinaan, ia belajar menyesali diri. Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri. Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri. Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.

EQ vs IQ

Dalam setiap percakapan dengan seseorang, pernahkah Anda memulai dengan pertanyaan "Mas/ Mba/ Pak/ Bu/ Sapaan lainnya guna menghormati seseorang yang baru Anda kenal dulu waktu sekolah rangking berapa? atau Indeks Prestasi kuliah dapat berapa?". Pastinya ini tidak lah menjadi sebuah perbincangan yang hangat.  Namun apabila perbincangan diawali dengan sesuatu hal yang menarik seperti sedang duduk di ruang tunggu halte bus menanyakan "tujuannya kemana bu?" (dengan senyum ramah dan hangat) kemungkinan besar perbincangan bersahabat pun akan berlanjut menjadi jalan hubungan silaturahmi yang baru. Dan tak jarang perbincangan seperti ini biasanya berlanjut hingga hubungan pekerjaan atau pertemanan.  Fenomena ini memperlihatkan bahwa EQ (Emotional Quotient/ kecerdasan emosi) lebih penting dibandingkan IQ (Intelectual Quotient/ kemampuan intelektual) dalam menjalani proses kehidupan. Hanya saja terkadang pendidikan di Negara ini masih mengedepankan nilai-nilai statis da